Jakarta, AKUIAKU.Com — WAYANG tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Jawa. Bagi orang Jawa, berbagai lakon Wayang dapat mengiaskan perilaku watak manusia dalam mencapai tujuan hidup lahir dan batin.
“Pemahaman terhadap kias tersebut tidak semata-mata bersifat pemikiran, melainkan dengan seluruh cipta, rasa, dan karsa,” ujar Dalang Ki Joko Klentheng, kepada AKUIAKU.Com. Sebelum tampil mendalang di acara Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur, di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Masyarakat Jawa, kata Ki Joko, senang mengidentifikasikan dirinya ke dalam tokoh Wayang. Karakter Wayang menjadi kaca benggala mencari makna hidup.
“Karena begitu besar peran wayang bagi orang Jawa, maka tidak berlebihan bila dikatakan Wayang merupakan identitas manusia Jawa,” lanjut Ki Joko, yang malam itu tampil membawakan lakon “Durno Gugur”.
Pergelaran wayang kulit semalam suntuk ini, merupakan persembahan Duta Seni dari Kabupaten Ngawi. Selain menampilkan dalang muda Ki Joko, juga menampilkan seniman komedian “Kirun CS” sebagai bintang tamu. Serta para pesiden dan tim pengrawit dari Kabupaten Ngawi.
Warga Ibukota yang datang terlihat antusias menyaksikan pertunjukan Wayang ini. Khususnya warga Ngawi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Ikut menyaksikan Bupati Kabupeten Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono dan Wakilnya, H. Ony Anwar Harsono, ST. MH. Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Ngawi, Drs. Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Msi dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Maryoto, S.P, MM.
Hadir juga Koordinator Anjungan Daerah dan Manajer Hukum TMII, DR. Maryono, SH, MH, CN, didampingi Kepala Badan Penghubung Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Drs. Dwi Suyanto, MM dan Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengelolaan Anjungan Badan Penghubung Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur, Samad Widodo, SS, MM. Serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Camat, anggota Paguyuban Paranormal Kabupaten Ngawi, serta pengurus Pawarta (Paguyuban Warga Jakarta) asal Jawa Timur. (Red)