Bandung, AKUIAKU.Com — DIAWALI dengan alunan “Rajah” yang dilantunkan oleh Ade Rudiana. Suasana sakral sangat terasa dan menyatu dengan keberadaan Gedung Sate. Yang berdiri megah penuh kharisma, sebagai salasatu Gedung yang menjadi “icon” Kebanggaan warga masyarakat Jawa Barat.
Festival Gedung Sate sendiri, merupakan Festival Tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Dan bertempat di pelataran Gedung Sate Jl. Diponegoro Bandung.
Dalam gelaran GSF 2018 (Gedung Sate Festival 2018) kali ini. Dwiki Dharmawan didaulat untuk menjadi salaseorang pengisi acara yang tentunya ditemani juga oleh sahabat-sahabatnya sesama musisi yaitu Budhy Haryono (Drum), Adi Darmawan (Bas), Eing Tachrir (Guitar), Fachri (Biola), Roberto (Keyboar), Donny (Saxophone). Bahkan berkolaborasi dengan “Idea Percussion” yang digawangi Ade Rudiana, mengiringi artis penyanyi Senior yaitu Ita Purnamasari dan salaseorang penyanyi dari Tatar Sunda yang sarat dengan talenta ya… siapa lagi kalau bukan Rita Tila.
Dwiki berhasil membuat sebuah suguhan karya musik yang sangat layak untuk diacungi jempol. Dengan mengkolaborasikan antara musik modern dengan musik Etnik Jawa Barat yang “dikemas” dalam sentuhan Jazz dan Rock.
Mengkolaborasikan Musik Etnik dan musik modern, bukan hanya sekedar menempelkan saja. Tetapi harus menyatukan elemen- elemen musikal yanga lainnya. Seperti irama, tempo, suasana, ekspresi dan masih banyak lagi. Sehingga menghasilkan alunan musik yang harmoni, tentunya memanjakan kuping yang mendengarkannya dalam hal ini. Tentunya memanjakan para penonton yang hadir.
“Menurut saya Oom Dwiki Dharmawan, sangat keren meramu serta menampilkan00 itu semua. Seperti terlihat pada lagu “Karinding Mania” dan “Frog Dance”. Ini yang mendorong saya ingin terus bergelut dengan musik,” kata Haldy salaseorang musisi muda potensial asal Bandung.
“Unsur lainnya ya…itu menampilkan unsur musik modern dikolaborasi dengan musik etnik sajian Idea Percussion. Semakin tambah keren…!,” Imbuhnya lagi. (AR)