Jakarta, AKUIAKU.Com — TERNYATA pameran makanan Internasional, minuman, Horeca, Jasa Boga dan Bakery mendapat sambutan masyarakat. Saking seksinya event pangan tersebut, sudah ada pihak investor asing yang mau membeli hak patennya.
“Saya tidak akan menjual anak (Sial Interfood) saya, apalagi orang luar. Jadi nggak usah khawatir,” tegas Vita Datau Mesack, Ketua Panitia dan Penggagas Sial Interfood. Usai jumpa Pers di Jakarta baru baru ini.
SIAL INTERFOOD ke-18 yang mendapat dukungan dari sejumlah Kementerian di antaranya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan akan diikuti 1.000 peserta dari mancanegara. Dengan mentargetkan 75.000 pengunjung dari kalangan pelaku bisnis dari berbagai negera.
Sementara pada pameran SIAL INTERFOOD 2017, diikuti 900 peserta dari 33 negara dan 53.000 pengunjung dari 49 negara.
Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Hariyanto bersama Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar Vita Datau Messakh. Mengapresiasi penyelenggaraan event pameran SIAL INTERFOOD 2018 yang telah memasuki tahun ke-18.
“Pameran Internasional SIAL INTERFOOD 2018 membawa dampak langsung terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Serta menjadi ajang promosi dan informasi yang dapat mendorong kemajuan wisata Culinary Nasional,” kata Hariyanto.
Hariyanto mengatakan, wisata kuliner dan belanja menjadi salasatu produk unggulan Pariwisata Indonesia mempunyai porsi terbesar 45% dari fortopolio bisnis pariwisata untuk budaya (culture) sebesar 60%. Fortopolio bisnis pariwisata Indonesia terdiri atas budaya (culture) sebesar 60%, alam (nature) 35%, buatan manusia (manmade) 5%. Untuk culture terdiri atas wisata kuliner dan belanja (Culinery and Shopping Tourims) 45%, wisata warisan budaya dan sejarah (Heritage and Pilgrim Tourism) 20% dan wisata wisata Kota dan Desa (City and Vilage Tourism) 35%.
“Masing-masing produk wisata ini, ditangani oleh Tim Percepatan. Untuk wisata Culinery and Shopping Tourims ditangani oleh Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja yang diketuai Vita Datau Messakh,” kata Hariyanto.
Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Vita Datau Messakh mengatakan, penyelenggaraan pameran Internasional “SIAL INTERFOOD 2018” akan membawa dampak positif pada Jakarta. Yang menjadi salasatu Destinasi Kuliner Favorit di Indonesia.
“Jakarta menjadi salasatu Destinasi Kuliner yang masuk dalam Top-20 yang disenangi wisatawan. Jakarta, Bali dan Joglosemar (Yogyakarta, Solo dan Semarang) telah ditetapkan oleh Kemenpar sebagai Destinasi Kuliner andalan kita,” kata Vita Datau Messakh.
Vita Datau Messakh menjelaskan, tiga program yang menjadi perhatian Kemenpar dalam memajukan Wisata Kuliner yaitu Nation’s Food, Destinations Food, dan tersebarnya restoran diaspora Indonesia di manca negara.
“Pemerintah telah menetapkan Soto sebagai Nation’s Food ditambah 4 makanan (Rendang, Nasi Goreng, Sate dan Gado-Gado) sebagai Nation’s Food versi Kemenpar. Sedangkan untuk Destinations Food ditetapkan Jakarta, Bali, Bandung dan Joglosemar (Jogya, Solo dan Semarang).
Menurut panitia penyelenggara “SIAL INTERFOOD 2018”, tercatat lebih dari 1.000 peserta dari mancanegara mewakili berbagai kategori produk ikut dalam pameran. Mereka mewakili produk susu dan telur, daging dan unggas, ikan dan produk hasil laut, buah dan sayuran. Produk makanan sehari-hari produk bakery, cokelat, kopi, teh, gelato dan es krim. Minuman non alkohol, produk makanan sehat, produk makanan kalengan, produk makanan organik, produk makanan beku. Peralatan horeka dan katering, perlengkapan memasak dan peralatan memasak dengan teknologi terbaru.
Pameran SIAL INTERFOOD 2018 yang mentargetkan 75.000 pengunjung dan akan dimeriahkan beragam program menarik. Dengan berkolaborasi berbagai organisasi dan asosiasi, para pakar, chef, praktisi di bidang kuliner dan gastronomi bertaraf Nasional dan Internasional.
Selama pameran berlangsung diselenggarakan berbagai program antara lain “SIAL Innovations” yaitu program acara yang memberikan Penghargaan Tertinggi kepada peserta atas Inovasi Terbaik untuk produk makanan dan industri pendukungnya. Seperti pengemasan dan container. Produk Pemenang “Sial Innovations” akan dipertunjukkan dalam semua jaringan pameran “SIAL INTERFOOD”, dari Perancis, Kanada, India, Tiongkok hingga Timur Tengah.
La Cuisine Competition, sebagai kolaborasi dari World’s Chef dan Associations of CulinaryProffesionals (ACP). Sebagai ajang pertemuan para profesional dalam bidang jasa makanan. Para koki bertaraf Internasional, akan mendemonstrasikan keahliannya. Sekaligus juga akan berlangsung kompetisi memasak para Koki Profesional dari berbagai negara.
Tahun 2017 lalu diikuti 312 peserta dan tahun ini meningkat hingga mencapai 600 peserta dari Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Bali, Batam, Penang, dan Perak (Malaysia).
La Cuisine Competition selalu menghadirkan perpaduan Juri Lokal dan Internasional. Pada SIAL INTERFOOD 2018 ini, Grand Juri diketuai oleh Chef Michael Strautmanis dari Australia, memimpin anggota Juri yang terdiri dari 10 Chefs dengan WACS Certified Judge License, 21 Chefs Juri Lokal dan 11 Chefs Rookie Judge dari Malaysia.
Berbagai pameran pendukung “Seafood Show Asia” diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan & Perikanan, Asosiasi Pengusaha Pengelolaan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia & Vietnam Association of Seafood Exporters & Producers (VASEP); “International Tea Expo”; “Cake Decorator Display” oleh Comexposium.
Selain itu diselenggarakan Baking, Cake Decorating & Cooking, Tea Demo. Seminar ‘Seafood Trade & Indonesia Cold Chain Challenges, Workshop “3 Days Barista Regular Course” oleh Franky Angkawijaya – Founder & Director Esperto Barista Course, “Wine Masterclass” oleh Hatten Education Center dan member gathering GAPMMI dan AP5I. (Boeyil)