Tasikmalaya, AKUIAKU.Com — SITU Cibeureum yang terletak di Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Adalah salasatu tempat Destinasi Wisata yang belum tersentuh pemerintah kota.
Lahan yang memiliki luas kurang lebih duapuluh satu hektar ini, sering dimanfaatkan Wisata Lokal untuk memancing dan botram (makan bersama).
“Jika dibanding dengan suasana kota yang hingar bingar serta polusi kendaraan. Saya memilih kesini bersama keluarga untuk botram dan jadi mancing mania disini,” tutur Opa (57) salaseorang pengunjung Situ Cibeureum, beberapa waktu yang lalu.
Wilayah Kota Tasikmalaya memiliki beberapa tempat Destinasi berupa Situ (Red : Danau). Diantaranya Situ Gede di Kecamatan Mangkubumi, Situ Bojong, Situ Cipajaran dan Situ Cibeureum. ketiganya masuk wilayah Kecamatan Tamansari, Kelurahan Tamanjaya.
Dari keempat Situ yang sudah dikembangkan dan menjadi tempat Destinasi Wisata kota adalah Situ Gede.
“Kedepannya Situ Cibeureum, akan segera dikembangkan menjadi tempat Destinasi Wisata kota kedua,” kata Kadis Parawisata Disparbudpora Kota Tasikmalaya, Rita Melia.
Situ Cibeureum memiliki fungsi ekologi di sekitar lokasi. Selain dimanfaatkan untuk pengairan ratusan hektar sawah oleh warga sekitar, serta dijadikan tempat wisata yang murah meriah.
“Setiap hari Minggu atau liburan banyak Wisatawan Lokal yang datang. Mereka untuk selfie atau berfoto, juga memancing ikan,” ungkat Jejen Ketua RT setempat.
Sementara itu, Situ yang satu ini juga memiliki cerita “mistis” yang kuat. Disini konon ada dua ekor ikan jenis ikan mas dan ikan deleg, ukuran besar dipercaya sebagai “Penunggu Situ”.
Masyarakat sekitar mempercayai keberadaan dua jenis ikan besar tersebut, sebagai “Penunggu Situ”. Hal itu dibuktikan dengan beragam peristiwa telah terjadi di sekitar Siitu itu.
“Ieu mah ngabuktoskeun yen Situ Cibeureum teh aya nu ngageugeuhna. Kantos aya kajanteunan nu dongkap kadieu nyarios sompral. Uih kabumina, eta jalmi pupus,” kata Atang “Kuncen” (Red :Juru Kunci) Situ Cibeureum dalam logat Sunda-nya yang kental..
Sang “Juru Kunci” Situ juga memaparkan ihwal “cerita mistis”, kedua jenis ikan yang dipercaya sebagai penunggu Situ itu. Ke-Dua ikan itu diberi nama Si Kumpay dan Si Kohkol.
“Kemunculan” dua jenis ikan ini, jika muncul selalu ditandai dengan gejolak air serta bermunculannya ikan-ikan kecil di sekitar ditu.
“Jika akan muncul “Si Kumpay atawa “Si Kohkol” biasanga air Situ suka bergoyang seperti tertiup angin. Bahkan mendadak bermunculan ikan-ikan kecil,” kata sang Juru Kunci yang mengaku berumur lebih dari 80 tahun itu.
Saat kemunculan ikan ikan kecil itulah, kata sang Juru kunci akan menjadi berkah bagi warga sekitar. Bahkan kerap dijadikan hiburan oleh pengunjung untuk “Mancing Mania”.
Situ Cibeureum yang berjarak kurang lebih 12 Km dari pusat Kota Tasikmalaya, ditempuh dengan perjalanan satu jam. Untuk sampai ke tempat tujuan jika menggunakan angkutan kota nomer 010 dengan tarif Rp.10.000 dari Terminal Indihiang ke Terminal Gegernoong. Dan perjalanan dilanjutkan menggunakan jasa angkutan ojeg dengan tarif Rp.7000,-/orang. Untuk bisa masuk ke area Situ, pengunjung dikenakan tarif karcis Rp.1000/orang dan mendapatkan bonus air mineral dalam gelas plastik.
Situ Cibereum termasuk aset Wisata Kota yang belum tersentuh pengelolaannya oleh Pemkot. Hal ini bisa dilihat dari sarana dan prasarana yang belum tersedia.
“Memang betul Situ Cibeureum belum tertata untuk dijadikan Obyek Wisata. Bahkan bisa disebut masih alami,” ungkap Lurah Tamanjaya Otong Ganjar. (Budi S.Ombik)