JAKARTA, AKUIAKU.COM — WALAU penggemar lagu Mandirin di Indonesia cukup banyak, namun menurut Huang Tjhin Han, alias Mr. No Stop, lagu Mandarin yang murni ciptaan sendiri (orang Indonesia) sangat sedikit.
‘Kebanyakan penyanyi Mandarin Indonesia bawain lagu-lagu saduran atau cover version lagu Mandari aslinya,’ ujar Mr. No Stop, di sela-sela acara peringatan Imlek, di Jakarta belum lama ini.
Dibanding Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, perkembangan musik Mandarin di Indonesia masih tertinggal.
‘Apalagi dibanding Cina dan Taiwan,’ ujar Mr. No Stop.
Menurut Mr. No Stop, tahun 1980 – 1990, industri musik di Indonesia sempat diwarnai lagu-lagu pop berirama Mandarin.
‘Perusahaan rekaman sepeti Virgo Ramayana, Naviri Record, dan termasuk Blackboard, adalah beberapa perusahaan yang banyak melahirkan lagu-lagu pop Mandarin,’ ujar Penyanyi yang pernah bekerjasama dengan pencipta lagu Youngky RM ini.
Youngky RM, adalah Pencipta Lagu yang Karya-nya banyak dinyanyikan Biduan Legendaris Nike Ardilla. Salasatu Karya Youngky RM, lagu ‘Biarlah Aku Mengalah’ sempat meraih BASF Award sebagai album terlaris tahun 1992.
Lagu gubahan Mr. No Stop yang pernah dirilis bareng Youngky RM, adalah lagu ‘Anak Panipahan’ (Kami Anak Indonesia). Juga lagu Mandarin berjudul ‘Sing Te Mai Ko Ing’.
‘Tentu saya bangga dapat bekerjasama dengan Youngky RM. Dari situ kemudian saya banyak menciptakan lagu sendiri, khususnya lagu berbahasa Hokian,’ ujarnya.
Masih seputar menyoal Lagu Mandarin, Mr. No-Stop menceritakan, bahwa di tahun 90-an, Penyanyi seperti Yuni Shara lagunya sempat Hits ketika menyanyikan lagu Soundtrack serial ‘Return Of The Condor Heroes.’
Sekitar tahun 1994, kata dia, penyanyi Mery Andani sukses membawakan lagu-lagu berirama Mandarin, mengcover lagu milik Jacky Cheung berjudul ‘Wen Bie’.
Selanjutnya di tahun 2003 Mery Andani juga sukses membawakan lagu ‘Bunga Cintaku’ Sountrack serial ‘Meteor Garden’ yang berjudul ‘Qing Fei De Yi’, milik Harlem Yu.
‘Dulu televisi banyak menayangkan serial Mandarin. Hadirnya F4, Boyband asal Mandarin yang menyanyikan Lagu Soundtrack ‘Meteor Garden’ sempat bikin masyarakat terbius lagu-lagu Mandarin,’ ujarnya.
Di era perdagangan bebas seperti sekarang, Mr. No Stop mengharapkan agar Industri Musik bergenre Mandarin di Indonesia dapat tumbuh. Sebab tak sedikit Penyanyi-penyanyi Indonesia yang sukses membawakan lagu-lagu Mandarin di kancah Internasional.
‘Kita punya Penyanyi sekelas Calvin Qiu yang reputasinya diakui Dunia. Dia sudah memenangkan berbagai Kompetisi Lagu Mandarin di banyak Negara di Dunia,’ ujarnya.
Ada juga Bripka Ucok Hans Simangunsong, yang sempat viral di jagad maya menyanyikan lagu Mandarin ‘Jiayou Wuhan’ (‘Ayo Semangat Wuhan’) dengan daya tarik luar biasa.
‘Mari kita dukung para penyanyi Mandarin bersatu dan kompak. Sesama penyanyi Mandarin di Indonesia harus saling support, supaya sama-sama maju,’ ujar Seniman yang juga pengusaha Ekspor Adakan ke Mancanegara ini.
Abad ini, kata Mr. No Stop, Karya Seni tidak hanya mengekspresikan satu identitas. Tidak hanya merujuk pada satu ciri masyarakat, tetapi sebagai wadah terjadinya kontestasi.
‘Orang mulai memperhatikan masyarakat heterogen dengan kebudayaan yang sifatnya plural, multikultural. Budaya bersatu dalam satu wadah bernama global,’ ujar Seniman asal Panipahan, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau ini.
Huang Tjhin Han menyukai dunia tarik suara sejak kecil. Mendapat julukan Mr. No Stop. Karena kepiawaiannya melantunkan lagu-lagu berbagai genre dan berbagai bahasa secara Medley.
Selain menyanyi ia juga piawai menggubah lagu. Beberapa judul karyanya adalah ‘Anak Panipahan’, (Kami Anak Indonesia), ‘Anak Nelayan’, ‘Brother Ai Eh Khi’, ‘Lai Lai Ciak Ong Lai’, ‘Sing Te Mai Ko Ing’, ‘Sa Go Hue’, ‘Ko Cha Bi’, dan ‘Ki Ai Ba Hu’.
Lagu-lagu karya Mr. No Stop, pesan liriknya semua himbauan bersifat Humanis. Ajakan memanusiakan manusia, tentang kesetaraan, kebersamaan dan tolong-menolong. Dia mengaklamasikan dirinya sebagai satu-satunya Pencipta Lagu Hokian di Indonesia, dan bahkan mungkin Dunia. (Sip).