Jakarta, AKUIAKU.Com – BERBEDA dengan film-film produksi Screenplay Films sebelumnya. Film terbaru yang bekerjasama dengan Legacy Pictures yaitu film bertajuk “The Perfect Husband” yang mengangkat tema perjodohan. Hal yang sebenarnya tidak lagi relevan dengan jaman sekarang.
Namun dengan pengemasan cerita yang unik dan dibumbui drama komedi. Membuat film bertajuk “The Perfect Husband” ini, layak ditonton oleh semua kalangan masyarakat termasuk keluarga dan bukan hanya kalangan anak muda semata.
Hadirnya Slamet Rahardjo membawa warna karakter tersendiri dalam film ini. Pengalamannya di dunia akting selama 47 tahun. Menjadikan ‘issue’ perjodohan di film ini menjadi serius. Tetapi di sisi lain penonton juga, akan dikejutkan dengan komedi dari karakter seriusnya.
Peran Slamet Rahardjo dalam film ini, akan menjadi penyeimbang dengan bintang muda lainnya yang menjadi karakter utama di di film ini. Seperti Dimas Anggara, Amanda Rawles dan Maxime Bouttier.
“The Perfect Husband” adalah cerita tentang pertemuan dua generasi yang berbeda. Serta melahirkan sebuah peristiwa kehidupan yang menarik yaitu tentang arti suami,” kata Slamet Rahardjo yang berperan sebagai ayah Tio.
Ayah mana yang tidak sayang kepada putrinya….? Seorang ayah pasti akan selalu memberikan yang terbaik bagi putrinya, dalam hal apa saja. Apalagi menyangkut masa depan putrinya. Inilah bentuk kasih sayang yang dilakukan oleh Ayah Tio kepada putrinya dalam film “The Perfect Husband”.
Di film bergenre Drama Comedy tersebut, Ayah Tio membuat keputusan besar, menjodohkan putri bungsunya Ayla (Amanda Rawles) dengan pria pilihannya yang bernama Arsen (Dimas Anggara). Bukan tanpa alasan perjodohan ini dilakukan, sebab menurut Ayah Tio, Arsen adalah pemuda berprestasi, mapan dan santun. Ayah Tio yakin Arsen adalah suami sempurna bagi Ayla.
Namun keputusan sang ayah ditolak mentah-mentah oleh Ayla. Ayla merasa perjodohannya dengan Arsen adalah hal yang konyol. Terlebih Ayla cinta mati dengan kekasihnya saat ini Ando (Maxime Bouttier). Di sisi lain, Ayah Tio menilai Ando adalah pemuda pemalas, urakan dan tidak memiliki masa depan yang cerah. Mendengar Ayla dijodohkan, Ando pun berusaha merebut hati ayah Tio. Dari situlah konflik komedi “cinta segitiga” dan konflik ayah anak dimulai. Premis cerita tentang perjodohan menjadi “twist” utama di film ini.
“Film ini bercerita tentang kasih sayang, anak-anak muda jadi lebih paham, bagaimana perasaan orangtua kepada anaknya. Orangtua hanya ingin anaknya bahagia,” ungkap Slamet Rahardjo, membeberkan pesan moral yang terkandung di film ini.
Sementara bagi Maxime Bouttier, ia menilai konflik yang disajikan dalam film “The Perfect Husband”, merefleksikan permasalahan yang umum terjadi. Sehingga film ini, cocok ditonton oleh semua kalangan.
“Ini film masuk ke semua generasi, masalah jodoh lalu konflik dan sebagainya. Bagaimana cara setiap orang mengatasi masalahnya, jika memang seorang gadis yakin dengan pilihan hatinya. Maka ia akan berusaha meyakinkan ayahnya. Yang pasti seorang ayah ingin melihat putrinya bahagia,” ucap Maxime yang berperan sebagai “bad boy” di film ini.
Amanda Rawles sendiri optimis film “The Perfect Husband”, dapat diterima di hati para penonton.
“Masyarakat senang dengan tontonan film yang ringan dan menghibur. Film “The Perfect Husband”, punya cerita kuat dan menarik. Berbeda dengan komedi biasanya, saya yakin film ini bisa punya tempat di hati yang menonton,” tutur Amanda.
Selain Dimas, Amanda, Maxime dan Slamet Rahardjo, film The Perfect Husband juga dibintangi oleh Tanta Ginting, Maya Wulan, Dolly Martin, dan “special appearance” Bunga Zainal.
Apakah Ayla akan menuruti perintah sang ayah dan menerima Arsen sebagai suaminya…? Atau ia akan tetap cinta mati kepada Ando…? Alasan utama perjodohan ini, dilakukan juga akan terkuak saat para penonton menyaksikan film “The Perfect Husband” pada 12 April 2018 mendatang. (HKS)