Surabaya, AKUIAKU.Com — NAMANYA Astriana Nurwinda Sari atau Astri. Selain menjadi model tahun 2014, pernah menjadi “Yuk Persahabatan” Kabupaten Gresik, tahun 2017 menjadi RU-Putera Puteri Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya dan RU- Puteri Kampus Jawa Timur. Pada tahun 2018 terpilih sebagai Puteri Indonesia Jawa Timur Favorit.
Menekuni hobi sambil terus berprestasi, merupakan sesuatu yang selalu diupayakan oleh gadis kelahiran Gresik, 11 Maret 1998 ini.
Lantas bagaimana keseharian dari Astri….?
“Selain menjadi mahasiswi. Juga mempunyai hobi yang sekaligus menjadi pekerjaan adalah dunia modeling,” jawabnya.
Astri pada awalnya tidak terpikir akan memasuki dunia modelling. Namun ketika di SMA kelas 2, mengikuti ajang pemilihan “Duta Wisata Cak dan Yuk” Kabupaten Gresik. Kebetulan melalui ajang itulah dirinya bertemu dengan orang-orang yang selalu menjadi penyemangatnya untuk terus maju. Dari sinilah akhirnya, mulai berani “terjun” di dunia Modelling.
“Cita-cita kedepan, saya ingin berprofesi sebagai seorang ahli hukum. Karena terinspirasi dari cerita ayah saya, tentang kakek yang meskipun bukan orang berpendidikan. Tetapi sangat suka membaca dan sangat memahami dalam bidang keilmuan masalah hukum,” tutur mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya ini.
Hingga saat ini, Astri masih menggunakan buku-buku seputar hukum dari kakeknya. Karena itu, dirinya sangat termotivasi untuk menjadi ahli hukum suatu hari nanti.
“Ada sebuah motto hidup yang saya pegang sampai sekarang yaitu bahwa “Kesempatan Tidak Akan Terulang Untuk Kedua Kalinya”. Sehingga saya berusaha semaksimal mungkin dalam segala hal yang saat ini saya kerjakan,” ungkap anak ke tiga dari 4 bersaudara ini.
Bagi Astri setiap orang yang ada disekitarnya, adalah orang-orang yang banyak menginspirasinya. Karena menurut Astri setiap orang memiliki karakter, sifat, keberuntungan yang berbeda-beda. Maka dari sanalah Astri banyak belajar.
“Ya terlebih lagi dari teman-teman yang ada di “Paguyuban Cak dan Yuk Gresik”. Karena kebanyakan dari mereka lebih dewasa dan bijak. Pastinya pemikiran dan sifat lebih matang. Mereka yang membuat saya berpikir untuk berkembang, baik dalam bersikap maupun bertindak,” jelasnya ramah.
“Saya meyakini bahwa “dunia ini tidak memutari kamu, melainkan kamulah yang harus memutari dunia”. Artinya disini saya harus bisa bersikap dengan baik supaya orang lain pun menghargai saya,” pungkasnya hangat pada petang hari itu menutup obrolannya. (Tiwi Kasavela)