Gianyar, AKUIAKU.Com — TERBILANG masih sangat muda, namun hal itu tidak membuat Ni Kadek Sukma Apti Pertiwi atau Sukma menunda pencapaian dalam hidupnya.
Nyatanya gadis kelahiran Denpasar, 2 Februari 2001 ini. Telah menorehkan banyak prestasi dalam hidupnya. Diantaranya ketika masih duduk dibangku Sekolah Dasar pernah mengikuti lomba siswa teladan dan meraih Juara 3, lalu saat SMP menjadi Danton Gerak Jalan dan LKBB. Pernah menjadi Mayoret Olimpiade Biologi dan meraih Juara 2, Lomba Pelafalan Do’a, Baca Puisi, Menulis dan Membaca surat untuk ODHA dan meraih Juara 1. Kemudian saat SMA mengikuti Pemilihan “Jegeg Bagus Dosman” (Jegeg Dosman 2016) Juara 1, “Jegeg Bagus Duta Pariwisata dan Budaya Kab. Gianyar (Juara1/Jegeg Gianyar 2017) dan “Jegeg Bali Favorit” serta R.Up 4 Jegeg Bali 2017.
“Motto hidup saya adalah “Be The Best of Yourself”. Saya senantiasa melakukan dengan upaya yang terbaik,” jelasnya hangat.
Gadis cantik ini juga bercerita bahwa dirinya hobi dengan membaca buku. Karena selain akan mencerdaskan dan sebagai pembuka jendela dunia. Dengan hal tersebut membuatnya merasa menjadi orang yang pantas untuk bermimpi. Membuatnya merasa menjadi orang yang cukup baik untuk membawa diri dan menjaga mereka yang dicintai.
“Selain itu saya juga hobi benyanyi dan mendengarkan lagu sebagai ekspresi. Atau sebatas hiburan yang sebenarnya untuk memahami keadaan jiwa. Baik ketika sedih, senang, jatuh cinta atau kesepian. Bagi saya musik adalah kebebasan..! Saya bukan ahli dalam bidang musik, tapi suka mendengar lagu dan bernyanyi untuk sekadar membahagiakan diri sendiri,” jelas siswi kelas XI jurusan IPA SMAN 1 Gianyar, Bali ini.
Untuk cita-cita sendiri, Sukma menjelaskan bahwa ingin menjadi seorang dokter, bukan karena masalah bisa terlihat keren, kaya atau mulia. Namun para dokter yang Sukma temui, dominan memiliki sifat yang ramah saat berbicara begitu lancar dan terlihat cerdas.
“Dokter itu hebat dan saya berkata pada ibu, bahwa saya akan menjadi dokter. Hal itulah yang tertanam dalam ingatan ibu saya, seolah menjanjikan sebuah harapan kepadanya,” jelas anak kedua dari empat bersaudara ini.
Sukma menyadari bahwa profesi yang hebat bukan hanya dokter. Saat mengikuti tes penempatan dan tergolong ke bidang IPA. Sukma sempat merasa ragu, apakah memang itu hal yang cocok untuk dirinya…? Namun mimpi dan ancang-ancang yang dibuat oleh ibunya, selalu meyakinkan bahwa suatu hari ibunya akan memiliki seorang anak yang berprofesi sebagai dokter.
“Oh ya untuk tokoh idola sendiri, saya terinspirasi dari Dr. Benjamin Carson. Bukan hanya karena kecerdasan, keteguhan, kesabaran atau kesuksesannya sebagai seorang dokter. Karena beliau menghargai dan tetap memuja Tuhannya, bahkan ketika berada di tengah orang-orang atheis dan dicemooh. Namun dia tidak pernah berhenti berdoa dan menghargai Tuhannya. Kecerdasan dan pujian tidak membuatnya sombong dan tetap percaya tentang keajaiban, bahwa ada hal yang tidak dapat dijelaskan,” tuturnya bersemangat.
Bagi Sukma hidup berarti berproses. Hidup adalah belajar. hidup adalah perubahan. Hidup adalah bagaimana ia mencintai diri sendiri. Dengan mencintai dan membahagiakan orang lain.
“Terkadang saya juga suka menulis diary, meskipun mungkin terdengar agak jadul. Tetapi ini cukup akurat untuk menenangkan diri, berbicara dengan diri sendiri dan lebih mengenali diri, selain itu juga mengurangi beban,” tandasnya.
Gadis yang masih terlibat aktif bertugas sebagai “duta”, baik “Jegeg Bagus Gianyar” maupun Bali”.
Sukma juga berkisah bahwa hal yang membuatnya terus bersemangat. Ketika merasa malas dan jenuh ketika dirinya memandang rencana besar yang ingin ia wujudkan. Sehingga Sukma segera bergegas bangkit.
“Jika harapan tidak tercapai, akan saya ikhlaskan. Karena saya yakin jika apapun yang terjadi adalah yang terbaik. Dan saya percaya Tuhan sudah menyiapkan kebahagiaan yang jauh lebih besar. Jadi kegagalan adalah penyemangat untuk saya, karena memiliki peluang baru untuk bermimpi,” terangnya.
Sukma juga bercerita bahwa setiap kali akan tidur, selalu berpikir tentang semua rencana besar. Dan percaya siapapun bisa menjadi apapun.
“Saya adalah pemenang. Pemenang dari diri saya dan mimpi-mimpi saya kelak. Dan kemenangan itu akan dimulai saat saya bangun pagi,” jelas gadis muda yang bijak ini. (Tiwi Kasavela)