AkuiAku Medianya Insan Berjiwa Seni
Related Articles
Gunung Kidul, AKUIAKU.Com — SENYUM khas nampak dari Lutfi Nur Isfahruddin atau yang akrab disapa Lutfi ini.
Pemuda yang hobi memasak ini, ternyata sangat menggemari atau “penikmat” musik Campursari.
“Saya lahir dari keluarga seniman, sehingga dengan sendirinya. Rasa cinta saya terhadap seni itu tumbuh. Apalagi seiring bergulirnya waktu, saya melihat bahwa Seni Tradisional banyak yang terabaikan. Sehingga sebagai generasi muda, saya termotivasi untuk melestarikan Seni dan Budaya.” ungkap pemuda kelahiran Gunungkidul , 22 Juni 1999.
Lutfi juga mengatakan bahwa ia mendalami musik Campursari, karena memang musik tersebut lahir di tempat dimana ia dilahirkan dan sangat dekat dengan kehidupannya.
“Darah seni mengental di dalam keluarga kami, adik saya saja yang masih kecil sudah bisa menjadi Pengendang Cilik dan tampil dalam beberapa acara. Sebab itu saya juga terus belajar dan menjadikan musik Campursari, sebagai hobi sekaligus profesi,” ungkap penggemar Niken sarintem dan Jamila Jamilun Seorang seniman Campursari dari Gunungkidul.
Bagi Lutfi, mendengarkan Langgam Campursari, membuat hatinya tenang dan tanpa beban. Terkadang lagu tersebut juga merupakan iringan ketika hendak tidur.
“Sudah sejak Taman Kanak-kanak menjadi pengantar tidur saya.” tandas penggemar dari Langgam Resepsi dan Langgam Setyo.
Pemilik dari motto “Jauhi Narkoba Tetap Cintai Seni dan Budaya”. Ini juga berharap dapat membahagiakan kedua orang tuanya, bisa sukses dunia dan di akhirat
“Saya juga ingin menjadi seorang “Cheff” dan saya mengagumi “Cheff” Arnold Poernomo. Selain itu semoga saya juga, bisa menjadi Penyayi Campursari sekaligus “Cheff”,” ucap sulung dari dua bersaudara.
Finalis “Dimas Gunung Kidul 2017” dan peraih Juara Harapan 1 Marchingband Kategori Mayoret ini. Berkata bahwa hidup tidak perlu dibawa resah dan gelisah. Karena hidup akan indah pada waktunya. Sejalan dengan keadaan dan kondisi setiap manusia itu sendiri.
“Semoga nanti akan semakin banyak pemuda yang hatinya tergerak untuk mencintai. Atau setidaknya menyukai lagu-lagu Daerah. Karena jika bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikannya,” harap Lutfi semangat. (Tiwi Kasavela)
