Riau, AKUIAKU.Com — SENYUMAN melambangkan kekeluargaan, ya… itulah Siska Ayu Anggraini di salasatu sudut Kota Riau, beberapa waktu lalu untuk mengulas selintas kegiatan dan hobinya.
“Saya memiliki banyak panggilan, jika di keluarga dan teman dekat saya biasa dipanggil Ayu. Tapi jika temen kerja dan kenalan biasanya saya dipanggil Siska. Dan ada juga panggilan Cika di kegiatan GENRE atau generasi berencana. Dan kebetulan saya dekat dengan banyak remaja. Sehingga mereka memberikan julukan Cika kepada saya yang merupakan singkatan dari “cita cita setinggi angkasa”,” tuturnya mengawali perbincangan yang hangat.
Berbicara prinsip hidup, gadis kelahiran Suka bakti, Lahat, Sumatera Selatan, 6 Juni 1997 ini. Mengatakan bahwa ia selalu optimis dan yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Jika kita mau berusaha, mencari tau, serta mau mencoba.
“Semuanya mungkin menurut saya, mereka yang berkata tidak mungkin adalah orang yang takut dan kalah dengan diri sendiri. Bagaimana mungkin kita menyerah dengan sesuatu yang belum kita perjuangakan. Akhirnya, “You will never know if you never try” adalah motto hidup saya,” jelasnya.
Berbekal tekad, keyakinan dan semangat. Itu pula ia berhasil meraih Prestasi. Diantaranya The Winner, Duta Ekonomi Syariah Riau, in FESYAR 2018 Held by Bank Indonesia, Selected as Presenter in TVRI Riau-Kepri Since March 2018, The Winner in Penyuluhan Anti Narkoba, BNNP Riau 2018, 1st Runner Up, Duta Bahasa Riau 2018
The winner in “Lomba Penyuluhan HIV-AIDS” Held by PIK SMART 2017
Big 20 in the Selection of Student Exchange Program 2017 in Riau Province.
Di samping itu ia juga meraih 1st Runner Up Most Wanted Student in Student Vaganza (Sponsored by APRIL and Tanoto Foundation), FIKOM UIR February 12th 2017, 1st Runner Up, Critical Thinking Competition “Perspektif Mahasiswa Tentang HIV dan AIDS” HIMA-Keperawatan University of Riau, 2016. Runner Up 1, The Ambassador of Generasi Berencana in Riau Province 2016.
The Winner, Bahasa Indonesia Debate 2016, held by Balai Bahasa of Riau Province, 2nd Runner Up, Law Debate among students in Sumatera, Held by UIN SUSKA Riau 2015. Semifinalist, Law Debate Among Students in Indonesia, Held by Brawijaya University, 2016.
The Winner, Biology Debate, Held by Biology Department, FMIPA University of Riau 2014.
The Winner, Bahasa Indonesia Debate Held by Fisip Scientific Club 2014. The Best Speaker at Bahasa Indonesia Debate held by Fisip Scientific Club 2014.
Tidak hanya itu, ia juga menjadi The Srtongest Participant in International Relations Mobilization and Camp (INTERMEZO) 2014.
1st Runner Up in Economic Chamber, National Science Olympic, Indragiri Hilir Regency 2013. The Winner in Speech Contest held by Universitas Islam Indragiri Hilir 2013. The Winner in JUMBARA PMR Wira INHIL regency 2013. (Group). The Winner in the Socialiization about Pendidikan Remaja Sebaya (personal) in JUMBARA PMR Wira in INHIL regency 2013 dan 2nd Runner Up, in writing Short Story Competition, FLS2N Se-SMP Riau Province 2010.
Lalu apa hobi dari gadis penuh bakat dan prestasi ini…….?
“Saya suka membaca buku apa saja, seperti apa yang dikatakan guru kita waktu SD. Membaca adalah jendela dunia dari sini, saya banyak tau tentang apapun,” jawabnya antusias.
Meskipun ia mahasiswa Hubungan Internasional, dirinya merasa tidak keberatan membaca tentang astronomi. Karena ia jadi mengetahui tentang Galaksi, begitupun dengan membaca buku biologi. Karena ia mulai mengenal tentang banyak hal, diantaranya kenapa seseorang bisa sakit.
“Saya juga senang membaca buku resep makanan, karena bisa mendapatkan resep baru. Ya… disadari atau tidak, membaca mempunyai makna tersendiri untuk saya. Apalagi jika sudah bertemu dengan novel “Tere Liye”, buku studi keamanan. Dan sekarang saya sedang senang membaca tentang ekonomi syariah,” ulasnya.
Di samping itu, Siska juga mengaku bahwa ia hobi memasak. Karena merasa memiliki dunia yang lain, ketika melakukannya. Dan sebagai perempuan, ia juga ingin jago memasak agar kelak disayang oleh suami dan anak-anaknya.
“Saya juga hobi berolahraga, terutama joging atau sekedar jalan- jalan. Terutama ketika sedang banyak tugas, tekanan dan lain-lain untuk menghilangkan stress,” tambah pemfavorit menu bakso dengan cabe dan jeruk nipis tanpa saos dan kecap.
Penyuka warna Baby pink, Cokelat susu dan Hitam ini. Juga mengatakan jika ia suka tampil di depan umum, terutama berbicara. Selain karena ia merasa keren ketika berbicara di depan orang banyak, juga merasa orang lain harus mendengar isi kepalanya. Ia senang bertukar pikiran dan penasaran dengan apa yang orang lain pikirkan.
“Dan baru-baru ini, saya juga hobi dengan “make up”. Karena semakin dewasa semakin merasa bahwa “make up” itu penting. Karena menunjang penampilan, menambah kepercayaan diri, memperkuat identitas dan bentuk kecintaan kita sama diri sendiri,” terangnya yang juga senang mendengarkan musik dan menonton Drama Korea.
Siska juga berceeita bahwa ia dilahirkan dari keluarga yang cukup sederhana. Dalam urusan finansial sehingga terkadang kemampuannya sering diragukan oleh teman-temannya. Semisal saat ia akan mengikuti kompetisi. Ada yang berkata “Yakin tuh bis…?” “Emang kamu hebat disitu…?” atau “Udah gak usah ikut..!” dan banyak lagi.
“Awalnya saya memang kalah, tapi saya belajar dari kekalahan dan akhirnya jadi lebih baik dari mereka semua. Itulah hidup. Kita cuma perlu berani mencoba. Tentang apa yang terjadi kedepan, itu rahasia Tuhan. Jangan sia-sia kan peluang, karena kesempatan tidak datang dua kali. Harus dicoba aja dulu,” ucap gadis dengan tinggi 155 cm.
Kedepannya ia berharap untuk segera menyelesaikan studi, berdoa agar keluarganya baik baik saja, adiknya dapat bersekolah dengan lancar. Dan neneknya bisa panjang umur yang saat ini sudah menua dan sakit sakitan.
“Saya juga punya harapan untuk para remaja, karena saya aktif di forum GENRE Riau. Saya banyak melihat remaja yang kehilangan kepercayaan dirinya untuk berkarya. Takut untuk mencoba dan lebih memilih diam. Percayalah, masa muda cuma satu kali. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan selama itu positif. Kalau bukan sekarang kapan lagi….?” jelas Siska.
Dan sebagai seorang Duta Bahasa. Ia juga miris melihat anak bangsa yang kehilangan identitas dan kurang cinta dengan bahasanya sendiri.
“Buktinya bisa dilihat disekitar kita, banyak yang tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Lebih bangga menggunakan bahasa asing dan menciptakan bahasa baru yang tidak jelas asal-usul. Serta maknanya, sehingga kualitas pengguna bahasa kita menurun. Padahal Indonesia memiliki posisi strategis sebagai bahasa persatuan, kebanggan serta identitas bangsa. Dan negara yang seharusnya kita cintai dan kita gunakan secara baik dan benar dalam kehidupan sehari sehari,” ulasnya penuh semangat
Siska juga berharap bisa secara bijak memahami ungkapan “cintai bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing”.
“Adapun cita-cita saya ingin menjadi wanita yang sukses dalam karir dan keluarga. Jelasnya, saya bercita cita menjadi “News Caster” seperti Najwa Shihab. Karena dia pintar tapi tidak sombong, sopan ramah, cantik, sederhana, berintegritas dan tidak neko-neko. Bahkan sebelum saya mengenal beliau, saya ingin jadi Presenter berita atau Dialog di TV Nasional,”jelas mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Riau.
Sejak kecil Siska pun mengaku bahwa ia selalu terobsesi untuk menjadi perempuan yang cantik, pintar, berkarakter, beretika dan menyenangkan seperti yang di TV. Dan kebetulan ia juga memiliki bakat di bidang itu dan saat ini. Dirinya menjadi seorang Presenter berita dan Dialog di TVRI Riau Kepri.
“Selain itu saya juga saat ini menjadi wakil ketua di Forum GENRE Riau. Dan mempersiapkan diri untuk mewakili Riau di ajang pemilihan Duta Ekonomi Syariah tingkat Regional Sumatera di Lampung pada bulan Agustus ini,” ucapnya yang ternyata memggemari band BTS.
Untuk sosok yang menginspirasi, Siska menegaskan bahwa ibunya adalah orang yang luar biasa untuknya. Yang selalu berjuang untuk anak-anaknya dan tidak pernah menyerah.
“Bagi saya hidup itu perjuangan dan pilihan. Kita perlu memilih apa yang harus kita perjuangkan. Dan memperjuangkan apa yang sudah kita pilih. Berjuang hingga akhir tidak boleh pesimis dan berbalik arah,” tutut Siska, ketika ditanyai makna hidup baginya.
Siska juga selalu mengingat bagaimana ibunya sudah bekerja keras, dalam menyekolahkannya hingga ia bisa berkuliah. Bisa makan tanpa kekurangan dan bisa seperti anak-anak lain.
“Dan ya… bagaimana kami sudah berjuang sejauh ini, melewati masa masa sulit. Membuat saya bersemangat setiap saat saya jatuh. Saya punya dia, ibu yang harus saya bahagiakan,” terang sulung dari dua bersaudara ini, menutup perbincangan kala itu. (Tiwi Kasavela)