Pemalang, AKUIAKU.Com — NAMA lengkapnya Indriyani Hastuti, dan ia kerap dipanggil “Noni” oleh keluarga dan teman-teman terdekatnya.
“Saya benar-benar ingin mencoba hal baru yang saya impikan. Dan berusaha hidup lebih baik lagi, saya harap saya akan mempunyai kesempatan itu,” terangnya yang lahir di Pemalang 27 Juli 2000.
Terbukti sudah Juara 1 Miss Pantura tahun 2016 ini juga berhasil menyabet Juara 3 Duta Wisata Kabupaten Pemalang tahun 2016, Juara 1 Duta Wisata Kabupaten Pemalang 2017, sekaligus Juara Favorit Duta Wisata Kabupaten Pemalang 2017.
“Only do what your heart tells you.” jawabnya ketika ditanyai motto hidupnya.
Mengenai hobi, penyuka warna Hitam dan penggemar olahan Cumi cumi ini. Mengatakan bahwa ia hobi dengan dunia Modelling, karena menurut Noni dunia modelling itu cukup luas. Dan saat ia menjadi foto model, ia sangat senang juga. Tertantang untuk membawakan konsep dan peran yang baru dalam setiap pemotretan. Bahkan mungkin untuk hal-hal yang belum pernah ia coba sebelumnya.
“Saya juga tidak hanya menjadi foto model, begitupun menjadi model “catwalk”. Dan model “makeup”,” terang gadis cantik pemilik tinggi 168 cm.
Menjadi model, bagi Noni membuatnya bisa bertemu dengan orang baru. Yang tentunya beragam mulai usia, karakter dan lain sebagainya. Tentunya dari berbagai kota yang ia kunjungi. Dan pekerjaan tersebut tidak pernah membuatnya merasa bosan.
“Untuk cita-cita ke depan, saya ingin menjadi “Designer”, awalnya saya ingin menjadi model yang sukses. Kami para model tentunya sudah tidak asing lagi dengan Fashion dan Designer, menjadi orang di depan layar yang menggunakan pakaian dari Designer. Suatu saat saya berpikir “perasaan apa yang para Designer rasakan, ketika karya mereka ditampilkan. Tapi mereka menjadi orang dibelakang layar…?”. Semakin lama seiring bergulirnya waktu, sambil menekuni didunia itu. Saya mengerti bagaimana luar biasanya perasaan itu, dimana menyalurkan karya pada pakaian adalah hal yang luar biasa menyenangkan. Sehingga sejak saat itu saya ingin menjadi “Designer”,” papar mahasiswa Universitas Negeri Semarang, jurusan Pendidikan Tata Busana semester I.
Selain aktif dalam dunia modelling yang digeluti, sejak masih SMA, juga aktif kuliah dan berkegiatan di Duta Wisata Kabupaten Pemalang.
“Oh…. iya…, ada sosok yang saya idolakan yaitu Lady Diana Frances Spancer, Princess of Wales. Dia mencerminkan sosok muda dengan banyak dedikasi. Mencintai anak anak bahkan penderita HIV, dia melakukan sentuhan langsung saat kunjungan dan kegiatan amal itu. Membuat hati saya tersentuh saat melihat foto-fotonya, dia membagi cinta dan kasih sayang kepada siapapun tanpa perbedaan,” terangnya.
Lady Diana juga bagi Noni telah menginspirasinya, untuk berani menggali potensi diri dan berani berbagi cinta dan kasih sayang kepada siapapun. Karena hal-hal kecil yang Lady Diana lakukan, sangat berarti bagi rakyatnya. Karena itu ia juga berpikir, apabila ia melakukan kebaikan dalam bentuk hal-hal kecil juga, akan bermanfaat untuk orang lain.
“Selain itu saya juga terinspirasi dari CL & GD, mereka adalah “role” mode saya. Mereka punya selera fashion yang bagus dan juga menjadi inspirasi fashion. Untuk saya dan saya juga senang dengan musik mereka,” tambahnya.
Bagi Noni, dalam kehidupan seseorang tidak ada jalan yang mudah, beberapa orang juga mempunyai luka dalam hidupnya.
“Orang-orang yang sudah mengenal saya sejak lama, tahu betul bagaimana keadaan saya. Beberapa tahun yang lalu, sebelum saya memulai semua ini. Saya pernah mengalami titik dimana keterpurukan terjadi dalam hidup. Yang mempengaruhi masa muda saya, hal hal yang lebih buruk juga terjadi saat itu. Mengalami trauma dan depresi, sehingga harus pindah sekolah. Saya juga memiliki banyak kekurangan, tapi orangtua saya dan beberapa orang. Tidak menyerah dengan keadaan saya saat itu, jadi saya harus bangkit memulai hidup yang baru,” urainya mengenang.
Untuk selalu bersemangat, bungsu dari 3 bersaudara ini mengisahkan. Bahwa ada seseorang yang memberi tahu kepadanya, jika ia harus menjalani hidup sekuat air. Yang dapat membasahi bumi, memadamkan api, menghancurkan baja, melewati batu. Bahkan membuat jalan sendiri ketika tidak ada pilihan.
“Jadi bagaimana saya bisa gagal, ketika hanya saya satu-satunya yang tahu. Siapa saya dan seberapa besarnya kekuatan yang saya miliki. Karena hal itu saya jadi bersemangat dalam menjalani hidup,” jelasnya.
Diakhir perbincangan, Noni berpesan kepada teman -teman yang juga pernah mengalami luka. Dan hal buruk lainya di masa muda untuk tidak menyerah.
“Jika kita menyerah maka habislah sudah. Masih ada banyak cinta, kasih sayang dan sisi indah dari dunia ini. Jadi buatlah pilihan dan tunjukan seberapa besar kekuatan yang belum digunakan,” pungkasnya optimis saat senja mulai menguning, meninggalkan petang menuju malam di sudut Kota Pemalang yang tetap teduh. (Tiwi Kasavela)