Jakarta, AKUIAKU.Com — KERAGAMAN budaya daerah yang dimiliki Indonesia, adalah salasatu elemen yang dapat dikemas dalam rangka merawat Kebhinekaan dan Kebangsaan. Peran kesenian melalui Re-identifikasi Kebhinekaan menjadi hal menarik untuk menjadi solusi masalah sosial saat ini.
Potensi inilah yang ditampilkan oleh para seniman muda dalam pementasan Mozaik Budaya bertajuk “Harmoni Nusantara” yang digelar di Panggung Terbuka Candi Bentar Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Sabtu (15/09/2018).
Ratusan seniman muda dari mulai anak-anak, remaja dan dewasa. Ikut ambil bagian dalam pergelaran ini. Menampilkan rentak budaya dengan konteks lokalitas seni daerah. Menyenandungkan gita puja lewat rangkaian lagu-lagu daerah. Menampilkan berbagai rangkaian tari antara lain, tarian Aceh, Melayu, Kalimantan, Papua, dan tarian daerah lain dengan kemasan kontemporer.
Mozaik Budaya “Harmoni Nusantara” menjadi energi hidup. Bagian dari penghormatan dan penerimaan Kebhinekaan bangsa Indonesia sebagai takdir.
Sebuah pertunjukan yang membuka kesadaran kita, tentang wawasan tatanan dunia baru yang siap hidup berdampingan dengan penduduk bumi beragam corak. Dengan sikap egaliter, terbuka, toleran dan mudah menerima kehadiran orang lain. Yang selama ratusan tahun telah menjadi modal dasar bangsa Indonesia.
“Harmoni Nusantara” seakan ingin lebih menegaskan bahwa globalisasi telah menjadi kenyataan yang tak terelakan. Di tengah konteks percaturan budaya global, di mana kesadaran untuk mempertanyakan identitas jatidiri justru semakin besar.
Inilah hal yang mengiringi wacana tentang identitas (budaya) dalam globalisasi. Salasatunya melalui kesenian rakyat ini.
Mozaik Budaya “Harmoni Nusantara” menjadi peristiwa kolektif. Perekat sosial yang membuat setiap warga bangsa memiliki kehendak untuk menjadi satu sebagai bagian dari ke-Indonesiaan.
Pementasan Mozaik Budaya “Harmoni Nusantara” yang diselenggarakan Program Budaya Manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini. Didukung Sanggar Bina Seni Atmaja Pelangi Nusantara TMII. Melibatkan para seniman, antara lain, Trimawarsanti (Koreografi), Chrystina Binol (Penata Rias dan Busana), Ahmad Kertaatmaja (Penata Musik), Rudi Hernanda, S.Sn (Penata Musik lagu untaian mutiara Nusantara, yang digarap secera Medley), serta melibatkan para vokalis dari “Kita Production. (Eddie Karsito)