Jakarta, AKUIAKU.Com — COKELAT tidak hanya digemari anak-anak, tapi juga semua umur dan konsumsi cokelat terus meningkat.
Melihat kenyataan itu, maka perlu adanya varian agar masyarakat tidak bosan dengan tampilan cokelat yang monoton. Perlu adanya cokelat yang artistik
Adalah Ermey Trisniaty yang menggagas varian cokelat yang artistik. Dengan mengusung brand Xocolata, Ermey menawarkan keunikan dan fokus untuk mempekenalkan ide produk praline agar masyarakat dapat mengenal. Bahwa cokelat tidak hanya berbentuk bar dengan kemasan saja. Cokelat Xocolata dapat dinikmati dalam bentuk yang lebih artistik.
Selain itu Xocolata juga dibuat dibuat atas hasrat untuk menciptakan produk cokelat yang berkualitas dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Rasanya yang unik juga didorong oleh hasrat membuat produk produk cokelat yang inovatif sekaligus berada di kelas premium.
“Ini berawal dari kegemarannya dengan cokelat serta keinginan untuk menuangkan ide-ide baru dalam produk olahan cokelat,” katanya saat jumpa media di Xocolata, AEON Mall BSD City, Lantai Ground, Jl. BSD Raya Utama, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa, (23/10/18).
Ermey mengatakan kalau, Xocolata selalu mengedepankan penggunaan materi-materi lokal yang berkualitas. Namun pada beberapa hal yang tidak bisa diproduksi lokal, Ermey harus menggunakan materi impor. Ini untuk memastikan produk cokelat kami tetap berkualitas tinggi.
“Xocolata juga didukung oleh chocolatier yang berpengalaman puluhan tahun. Xocolata hadir dari riset hampir setahun tentang kesukaan konsumen terhadap cokelat,” paparnya.
Karenanya, Xocolata dalam menciptakan produk selalu mengedepankan prinsip inovasi dan kreativitas. Prinsip ini juga diterapkan dalam pemilihan komponen serta rasa. Tidak hanya menggunakan liqeuer Xocolata juga memiliki banyak rasa lain tanpa liqeuer yang menjadi wujud inovasi dan kreativitas Xocolata.
“Ini adalah bentuk hasrat kami dalam berinovasi baik dalam rasa dan penggunaan bahan baku. Kami melihat cokelat ini sebagai kertas putih yang bisa dipadupadankan, dengan berbagai jenis bahan lainnya termasuk liqeuer yang akan memberi cita rasa tersendiri,” tambahnya
Ermey mengungkapkan saat ini, Xocolata memiliki 12 varian praline yakni: Chili, Pistachio, Matcha, Hazelnut, Black Cookie, Brownies, Cheese, Cappucino, Coffee, Bitter Sweet, Dark Chocolate, Manggo Peach dan Chili.
Selain itu juga ada delapan di antaranya dengan liqeuer yaitu Brandy Kahlua, Kahlua Cream, Kahlua, Contreau, Baileys, Black Russian, Malibu dan Rum Raisin. Total varian 20 buah dengan harga berkisar Rp12 ribu hingga Rp16 ribu/buah untuk praline.
“Kami selalu mengedepankan penggunaan materi materi lokal yang berkualitas. Namun pada beberapa hal yang tidak bisa diproduksi lokal. Kami harus menggunakan materi impor. Ini untuk memastikan produk cokelat kami tetap berkualitas tinggi.” Tandas Ermey. (Boeyil)