AkuiAku Medianya Insan Berjiwa Seni
Related Articles
Purwakarta, AKUIAKU.Com — PERTAMA bertemu mojang “geulis” bernama Fauzia Nura’waliah ini, di (SLBN) Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Purwakarta.
Ketika itu Fauzia terlihat akrab bersama siswi didiknya. Dengan menggunakan komunikasi yaitu bahasa isyarat untuk Tuna Rungu.
“Kita sering bercanda ria di waktu istirahat, iya “Quality Time” saya dengan siswa. Biar saling mengenal lebih dekat.” terang gadis berumur 23 tahun ini.
Ditemani Risa, guru yang juga pembina kegiatan Tata Rias. Mojang Pariwisata Purwakarta Juara 3 ini, bercerita harapannya menjadi tenaga pengajar siswa-siswi Tuna Rungu. Ingin siswa- siswinya mempunyai Prestasi dan masa depan. Seperti manusia normal pada umumnya.
Fauzia putri bungsu dari 4 bersaudara ini, mempunyai metode kreatif dengan menumbuhkan karakter berbudi luhur dan attitude yang sejalan dengan norma-norma berbangsa dan bernegara sejak dini.
“Saya tidak terlalu menuntut siswa untuk pintar, saya akan lebih mendidik karakter, sikap mental sama perilaku kesopanan. Juga penguasaan secara oral dan bahasa isyarat,” ungkap Sarjana Pendidikan Khusus Fisip UPI Bandung tahun 2018 ini.
Anak dari H. Ade Nandang S.Pd dan Hj. Siti Nurasih yang beralamat di Jl. Ipik Gandamanah Perum Indaci ini. Mendidik siswa-siswinya, selain untuk mandiri juga berbudi luhur, kreatifitas dan bakatnya. Bisa terus di kembangkan seperti mengajari kegiatan tata rias, tata niaga dan pengembangan karakter.
“Saya terus mengembangkan karakter siswa untuk patuh pada orangtua dan guru, kemandirian dan pengembangan bakat. Siswi saya yang dua ini, namanya Wilda Hamidah dan Arda Krimatu Zdanzdabila, bakatnya di Tata Rias yang bisa menjadi keahlian dan kegiatan usaha mandiri,” terang gadis yang hobi Modeling dan Menulis ini, siang itu. (Endan)
