Bandung, AKUIAKU.Com – SELAIN mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas diselenggarakannya Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke 2 Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Jawa Barat.
Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari berharap, sesudah Rakerda SMSI Jabar. Dapat menjadi pengawas media-media kredibel di Jawa Barat.
Rakerda ke 2 SMSI Jawa Barat ini, digelar di El Royale Hotel Jl. Merdeka no.2 Bandung, Rabu (27/3/19). Dengan tema “Tantangan & Peluang Media Siber Di Era Industri 4.O”
“Semoga SMSI Jabar dapat memberikan edukasi kepada media-media di Jawa Barat. Sekaligus menangkal berita bohong (Hoax) yang banyak beredar di tahun politik ini,” jelas Ineu.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, DR.Dewi Sartika mengatakan, beberapa tahun belakangan ini. Penyebaran berita Hoax atau bohong sangat marak di media sosial. Kita berharap kehadiran media online yang tergabung dalam Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Dapat menjadi referensi masyarakat untuk mengetahui informasi yang benar dan sesuai fakta.
Bahkan Kadisdik Jabar Dewi Sartika yang akrab disapa Ike, mengatakan, “Dengan tema “Tantangan dan Peluang Media Siber di Era Industri 4.0” yang menjadi tema dalam Rakerda ke 2 SMSI Jabar. Kami rasa sangat tepat. Hal ini, seiring dengan perkembangan teknologi industri dan informasi”.
“Saya atas nama Pimpinan dan jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, mengucapkan selamat dan sukses untuk Rakerda ke-2 SMSI Jawa Barat. Semoga lancar sesuai harapan, jadi ajang menyatukan pikiran demi kebaikan bersama” tutur Dewi Sartika.
Harapan tersebut disampaikan Kadisdik Jabar, saat dihubungi Jabar Media Group (JMG) usai berdiskusi terkait UNBK SMK di Jawa Barat. “Kegiatan Rakerda ke-2 SMSI Jabar bisa menjadi wadah aspirasi rekan-rekan media untuk bersaing di era Industri 4.0,” ujarnya.
Begitupun ketika BEREDUKASI.Com, mengkonfirmasi Kadisdik Jawa Barat dan menjawab, “Mohon maaf saya kebetulan sedang monitoring UNBK dengan bapak Gubernur keliling Kota Bandung. Dan saya langsung ke Kabupaten Bandung, sampai sore”.
Lain lagi dengan harapan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Auri Jaya memiliki impian untuk membentuk sebuah “Newsroom” yang berisikan seluruh anggota SMSI.
Newsroom yang akan dinamakan Cyber Indonesian Network ini, akan menjadi ajang berbagai informasi berita dari setiap anggota.
“Misalkan dengan anggota 300 Perusahaan, masing-masing Perusahaan punya 5 Reporter Dengan jumlah berita minimal 10 per hari. Maka nanti akan ada sekitar 3 ribu berita per hari yang bisa dibagikan (Share) di antara anggota SMSI,” kata Auri ketika memberikan materi saat Rakerda berlangsung.
Meski bisa saling bertukar informasi berita melalui newsroom tersebut, namun pengolahan berita di setiap media online tersebut bisa berbeda-beda.
“Tinggal kepintaran dari Redaktur dalam mengolah berita. Jangan cuma bisa copy paste,” tegas Auri.
“Media online bisa saja mati, tapi yang namanya penulis tidak akan bisa mati. Alasannya, seorang penulis bisa membuat sebuah narasi yang diperlukan dan itu yang bisa jadi modal utamanya,” imbuh Auri.
Hal terpenting seorang wartawan, khususnya Redaktur, harus mengerti tentang “Keyword” atau “Kata Kunci” yang sedang trend. Sehingga bisa meningkatkan rating beritana dan media onlinenya. Untuk itu, seorang Wartawan atau Redaktur Media Online. Tidak semata-mata hanya mengerti tentang kaidah Jurnalistik 5W dan 1H saja. Terpenting faham “Keyword” itu.
Selain itu harus punya juga seorang ahli IT. Sebab Produk Jurnalistik dalam Media Online harus sejalan dengan perkembangan IT. Sehingga seorang Redaktur tidak bisa berdiri sendiri, harus tetap bisa kerjasama dengan tim IT ini. (HKS).