Jakarta, AKUAKU.Com — Menurut Dedi Setiadi, 0roduksi Film adalah Industri mencari Profit. Namun jangan hanya karena alasan mengejar Profit, lantas meniscayakan logika.
Membandingkan cerita Film Televisi, tak jarang ungkap Dedi, ceritanya kerap melecehkan logika. Tak sedikit masyarakat mengeluh karena buruknya kualitas program televisi.
“Menciptakan realitas semu. Kehidupan seolah-olah. Menghapus realitas sesungguhnya. Kalau kita mau jujur, sesungguhnya masyarakat kita masih hidup dalam tataran sederhana, jika tak ingin disebut masih banyak yang miskin. Itulah diantaranya potret yang akan kita tampilkan,” ujar Dedi, menjawab pertanyaan salaseorang wartawan.
Episode film yang diadaptasi dari sinetron ”Keluarga Cemara” ini. Dipandang sebagai gagasan bernas dan cerdas.
Keberanian Dedi Setiadi menampilkan tema film dengan perubahan paradigma berbeda dan melawan arus diyakini dapat mengundang orang untuk datang menonton.
“Ceritanya menjadi legenda dan memiliki peluang untuk direka ulang atas nama nostalgia. Skenario kami tulis bareng-bareng, bentuk tim, termasuk pemain juga ikut nulis,” terang Dedi. (Eddie Karsito).