Nyantrik Di “Celah Celah Langit” Iman Soleh……!
Bandung, BEREDUKASI.Com — TERKAIT kegiatan “BBM 2019”, ada beberapa siswa yang Nyantrik di “Celah Celah Langit”. Dan sosok Iman Soleh, merupakan sesepuh Komunitas “Celah Celah Langit” (CCL) yang ada Bandung ini.
Para siswa “Nyantrik” mendapatkan berbagai materi proses Kreatif Berteater. Mereka latihan kemampuan dasar pemeranan, terdiri dari Olah Tubuh, Olah Vokal, Olah Sukma. Dalam kemasan bermain sambil berlatih.
Selanjutnya berlatih Teater, menggarap kolektif teks menjadi Naskah Drama, Apresiasi dan Evaluasi. Selain itu, para siswa juga diajak mengamati lingkungan alam sekitar Komunitas CCL di Ledeng, Setiabudi, Kota Bandung. Serta berkunjung ke tempat-tempat bersejarah di Bandung, juga menonton pertunjukkan teater.
“Bangga dan bahagia menjadi bapak bagi 15 siswa dari 12 Provinsi. Ragam bahasa mereka begitu indah. Bersatu dalam harmoni kebangsaan dengan cara saling berdialog Budaya, tukar pengetahuan, hingga saling menghargai dan tumbuhnya sikap toleransi,” tutur Iman Soleh.
Kekayaan Budaya Indonesia, telah menumbuhkan sikap toleran dan saling menghargai. Ada ratusan Bahasa, Tradisi, Keyakinan, serta ribuan pulau, yang dihayati dengan sikap Ke-Indonesiaan yang membanggakan. Para siswa “BBM 2019” yang “Nyantrik” di tempat Iman Soleh itu, ada yang berasal dari Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Aceh, Banten, Nusa Tenggara Barat serta daerah lainnya.
“Nah, merangkai kerharmonisan itu melalui cara proses kreatif menggarap Karya Teater. Mereka dibagi lima kelompok dengan rupa-rupa tema, menggarap naskah kolektif teks yang dihiasi 12 Bahasa Daerah. Selanjutnya mewujud dalam sajian Naskah Drama. Dari proses Kreatif Teater, diharapkan tumbuhnya sikap toleransi dan semakin mengenal terhadap nilai-nilai Budaya yang berkembang di Indonesia,” Iman Soleh.
“BBM 2019” bertema Kreatif dan Toleran. Para siswa diharapkan melakukan berbagai hal untuk menciptakan cara atau hasil baru dari yang telah ada. Lalu tumbuh sikap dan perilaku yang senantiasa menghargai perbedaan latar belakang Agama, Budaya serta Etnik. Nah, proses kreatif dan sikap toleran itu, diterapkan dengan cara saling mengenal makna pluralitas sejati dalam proses berkasenian.
Menurut Putra Wahyu Pratama, siswa SMAN 2 Prabumulih, Sumatera Selatan, dirinya merasa bangga bisa mengikuti “BBM 2019” di Iman Soleh. Berbekal sebelumnya minat terhadap Seni Teater, dia memanfaatkan secara maksimal berbagai materi yang disajikan di Komunitas CCL.
“Dari materi-materi kesenian itu, ternyata dapat membentuk jatidiri mandiri, membangkitkan wawasan nilai-nilai Seni Budaya. Serta paham akan Proses Kreatif sang “Maestro”.
Sedangkan tentang sikap toleransi melalui cara pengajaran kasenian,” kata Nuramalia Budiarti dari SMAN 1 Polewali, Sulawesi Barat.
Interaksi sesama peserta dari berbagai latar belakang Sosial Budaya yang berbeda. Akhirnya mewujudkan sikap saling menghargai.
“Saya juga dapat mempelajari proses kreatif “Maestro” saat membangun sikap saling menghormati dan merawat harmoni lingkungan alam sekitar dengan hasil karya seninya.
Harmoni kebangsaan itu oleh mereka diwujudkan dalam satu Pergelaran Teater berjudul “Perahu”. Sebuah pentas Teater Nusantara perlambang kerjasama membangun bangsa yang dilakukan oleh semua unsur dari aneka ragam latar belakang sosial budaya. Pertunjukkan “Perahu” digelar di Komunitas CCL, Jumat (12/7/2019).
Kegiatan “BBM 2019” ini, berlangsung dari tgl 1 s/d 14 Juli 2019. Dan lima belas siswa SMA/SMK dari berbagai wilayah di Indonesia ini. Mengikuti program Belajar Bersama Maestro (BBM 2019). Nyantrik di tempat Iman Soleh, Komunitas “Celah Celah Langit”, Ledeng, Jl. Setiabudi, Kota Bandung. (R. Agam).