Jakarta, AKUIAKU.Com — DEMI keberlangsungan Industri Film di masa depan, serta melihat potensi generasi muda terhadap kemajuan perfilman Nasional. Membuat Reza Rahadian terpanggil untuk menggali sineas muda lewat ajang Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) 2019.
“Potensi anak-anak muda dibidang perfilman sangat besar, namun hal itu harus digali secara intens dan serius. Hal ini masalah besar buat insan film, makanya saya mau menyisihkan waktu untuk menggali potensi anak muda di bidang perfilman,” cetus Reza Rahadian saat jumpa pers jelang gelaran GKFP di XXI Lounge Plaza Indonesia, beberapa waktu lalu.
Reza berharap banyak terhadap penyelenggaraan GKFP yang digelar untuk ketiga kalinya pada 2019 ini.
“Ketika saya diminta menjadi Juri pada Gelar Karya Film Pelajar ke 2 tahun lalu. Saya melihat bakat bakat anak muda dibidang perfilman sangat besar. Makanya ketika Pusbang Film meminta saya sebagai Direktur Festival saya langsung oke….,” kata pemeran Habibie di Film Habibie & Ainun ini sumringah.
Karena Dengan membuat karya film dan menggelarnya dalam Festival, para pelajar akan mencari informasi, membaca buku, mempelajari prosesnya, aktif dan kreatif. Demikian latar belakang yang mendorong Gelar Karya Film Pelajar yang berlangsung tiga tahun terakhir.
Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kembali menyelenggarakan Gelar Karya Film Pelajar (GKFP 2019) mulai awal Juli ini.
Untuk penyelenggaraan tahun 2019, penyelenggara ini mengangkat tema “Semangat Kebhinekaan Generasi Milenial” dan mengajak generasi milenial, memeriahkan hari Sumpah Pemuda, menjunjung tinggi keberagaman dan rasa cinta tanah air melalui kegiatan pembuatan film.
Kali ini Pusbang Film menunjuk Aktor Reza Rahardian selaku Direktur Festival. Dan bintang film dan sinetron Angga Aldi Yunanda sebagai Duta Festival.
“Urusan dengan pelajar tidak remeh temeh. Ini tangung jawab serius. Selama ini memang saya berpikir tentang apa yang bisa saya lakukan di luar industri film. Ini kontribusi saya,” kata Reza Rahardian di Plaza Indonesia, Jakarta.
“Manager saya cukup canggih,” kilahnya ketika ditanya kesibukannya dan cara mengatur waktu untuk kegiatan ini.
Ini momentum kebangkitan aktor muda, tambah Reza.
“Mimpi saya dari sini tidak hanya mengumpulkan karya film para pelajar. Tapi bisa berlanjut ke Workshop. Magang di Industri Film. Jadi Tim Penyutradaan, Film dan Skenario, ” katanya.
Sementara itu, Maman Wijaya menyatakan dia memilih Reza Rahardian. Justru karena dia sibuk.
“Sibuk artinya dia dipercaya banyak orang,” selorohnya.
“Selain itu dedikasinya,” katanya.
Maman menyatakan, Angga dipilih karena ada kedekatan dengan kaum milenial yaitu pelajar. Dengan kehadiran anak muda zaman sekarang punya potensi dan kemampuan dan pemikiran yang “fresh”.
“Ini jalan pembuka buat generasi aku untuk lebih maju lagi,” kata Angga.
“Semoga lebih banyak lebih Reza Rahardian….Reza Rahadian….berikutnya,” harapnya.
Sejak pendaftaran dibuka 1 Juli 2019 lalu, ada 1.320 formulir diunduh oleh pendaftar.
Selaku Direktur Festival, Reza Rahardian menyatakan, pihaknya, tidak akan ada penilaian teknis, editing, gambar, suara dll. Terhadap film karya peserta, melainkan gagasan gagasan.
“Karenanya tema (film) gak mengikat tapi general,” katanya.
Kepala Pusbang Film, Dr. Maman Wijaya, menyatakan, film sebagai Karya Cipta Seni Budaya merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa. Publikasi kurang, padahal 52 juta siswa di 173 ribu sekolah menengah.
“Tahun lalu, yang mengirim hanya 487 film. Sudah lumayan juga. Penyelenggara lain hanya 79 peserta,” kata Maman.
Ditambahkan pada penyelenggaraan berikutnya akan ada Workshop, “Meet and Great” akan dikembangkan. Nantinya Pusbang Film ada di belakang, kata Maman, lanjutnya.
“Selanjutnya Festival Film Pelajar,” tutup Reza Rahadian. (BUYIL).