Bandung, AKUIAKU.Com — RUNNER Up II Puteri Indonesia Jawa Barat 2018 ini juga ternyata pernah mengikuti pertukaran pelajar ke Brasil bersama Rotary Youth Exchange Program tahun 2011-2012. Dan telah lulus kuliah dan koast Jurusan Kedokteran Umum angkatan 2012 dari Universitas Kristen Maranatha dalam waktu 5,5 tahun.
“Jangan pernah takut untuk bermimpi dan jangan pernah lelah untuk mewujudkan mimpi. Percaya, bahwa kamu pasti bisa dan bawa segala sesuatunya dalam doa.
Dan kalau kamu menginginkan kesuksesan, janganlah sukses itu hanya untuk dirimu sendiri, tapi bagikanlah menjadi berkat untuk banyak orang”. Itulah hal yang menjadi prinsip dan motto dari gadis cantik kelahiran Bandung, 19 Januari 1995, Jeanatasia Kurnia Sari yang akrab disapa “Jean”.
“Saya berharap kedepannya semoga apa yang Tuhan sudah berikan dan percayakan pada saya. Boleh saya bagikan menjadi berkat untuk banyak orang lewat bidang yang saya jalani,” terang pemilik tinggi 172 Cm.
Ditanya soal hobi, penfavorit warna putih, merah, biru dan penikmat rica-rica manado yang kaya akan rempah ini. Bercerita bahwa ia hobi dengan travelling, karena bisa mengenal banyak Budaya dan orang-orang baru. Serta banyak mendapatkan pengalaman yang dari tempat-tempat yang baru yang memiliki keunikannya masing-masing.
“Adapun cita-cita saya dulu sempat terpikir menjadi “Tour Guide”. Karena saya pikir bisa sekalian travelling keliling dunia, belajar banyak bahasa, budaya dan semakin memperluas jaringan. Tapi kemudian saya jadi memilih jurusan Kedokteran, sehingga cita-cita saya saat ini. Semoga bisa menjadi berguna untuk orang banyak dari bidang yang saya tekuni saat ini,” terang Jean, yang tengah sibuk Internship di RS Sartika Asih Bandung.
Jean yang ternyata menguasai bahasa Portugis dan Inggris ini, juga mengungkapkan bahwa ia banyak terinspirasi dari kedua orang tuanya.
“Dari Mama saya belajar untuk bersyukur dan selalu kuat dalam setiap keadaan. Sementara dari Papa saya belajar untuk menjadi mandiri yang sederhana dalam segala kelebihan yang diberikan oleh Tuhan,” terang anak bungsu dari enam bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya dalam keluarga ini.
Adapun makna hidup menurut Jean, adalah selalu bersyukur akan apa yang Tuhan berikan, baik dalam keadaan senang maupun sulit. Dan saat apa yang ia lakukan bisa menjadi berkat untuk orang banyak.
“Saya juga selalu bersemangat, karena saya percaya rencana yang Tuhan berikan untuk saya. Selalu baik, jadi saya pun harus selalu memberi yang terbaik dalam setiap apa yang saya lakukan,” tandasnya.
Terakhir Jean juga bercerita tentang masa kecilnya, bahwa karena anak di rumah cukup banyak, ia masuk TK saat usia 3 tahun dan SD di usia 4 tahun.
“Saat SD, saya seringkali di “bully” oleh teman-teman, karena usia masih terlalu kecil, diejek, dijauhi sampai pernah makanan saya diracuni segala. Saya sudah lupa siapa yang melakukan, tapi lagi-lagi Tuhan sangat baik, di situ ada satu orang yang memberi tahu saya. Sehingga saya tidak jadi memakannya. Jadi saya ingin memberi saran kepada para orangtua, berhati- hatilah dalam mendidik anak. Stop “Bullying” karena dapat menurunkan mental seseorang dan mempengaruhi masa depannya. Untungnya saya tumbuh dalam keluarga yang sangat mendukung saya, sehingga saya bisa melewati semuanya,” paparnya malam itu menutup perbincangan dengan hangat. (Tiwi Kasavela).