Jakarta, AKUIAKU.Com — KESULITAN hidup masa kecil Penyanyi Lawas Connie Constantia. Membuat ia makin matang dalam menjalani kehidupan dan makin serius dalam mencari Keesaan Tuhan.
Jatuh bangun dalam menjalani kehidupan makin mendapatkan Pengalaman Spiritual. Ternyata pengalaman hidupnya yang getir, membuat Connie terus mencari Firman Tuhan dan keadilan Tuhan yang ia cari selama ini.
Pengalaman hidupnya tentang pencarian kasih Tuhan, ia tuangkan dalam catatan kecil yang kemudian dikisahkan kepada sahabat-sahabatnya. Kemudian ia berikan kepada 12 Penulis dan kemudian mendapatkan Chemistry dalam penuangan kisah hidupnya ini. Kepada penulis handal M. Jadul Maula dari Yogyakarta.
“Sebenarnya saya nggak pede membukukan perjalananan keimanan saya. Tapi kata Mas Jadul, kisahnya menarik dan menginpirasi banyak orang. Akhirnya saya putuskan membuat buku ini,” ujar Connie, ketika ditemui saat peluncuran buku karyanya yang bertajuk “Tuhan Tidak Adil”. Dirumahnya yang megah di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan Minggu (20/2/2020)
Karena banyak mengungkapkan tentang kesaksian keimannanya. Maka butuh waktu 10 tahun dan ditulis oleh 13 orang untuk menyelesaikannya.
“Karena buku ini buku tentang kesaksian keimanan, sehingga tidak bisa sembarangan menuangkannya,” ujar wanita berdarah Manado ini.
Connie menjelaskan kalau buku bertajuk “Tuhan Tidak Adil”, bukan kajian kitab suci atau doktrin teologi atau penarikan kesimpulan dari proses belajar logis rasional. Memainkan sebuah pengungkapan keyakinan, berdasarkan pengalaman nyata di dunia rohani. Sebuah kesaksian seorang anak manusia, yang terbentuk dan tumbuh kembang sehingga menjadi matang.
“Dalam buku Ini saya tidak membentuk haluan keyakinan baru atau mencari pengikut. Tetapl mengajak kepada pemeluk agama-agama, untuk bersungguh-sungguh di dalam meyakini Tuhan yang Maha Esa. Tidak semata-mata menggunakan akal, tetapi juga hati nurani yang tulus bersih. Saya akan mengerahkan segenap kemampuan jiwa raga saya. Untuk menyampaikan kabar baik ini kepada sesama. Saya berpuasa secara rutin dan memohon hikmah dan Tuhan Allah YME. Agar apa yang saya sampalkan bisa mudah diterima oleh masyarakat,” ucap pelantun tembang “Kamus Cinta Sang Primadona” ini mantap.
Wanita yang memiliki dua anak ini menambahkan.
“Buku ini bagi saya merupakan Pencerahan dan Pengalaman Spiritual saya. Bahwa sangatlah indah hidup berdampingam tanpa mengotak-ngotakan agama. Satu cinta dalan kebenaran dan satu iman dalam perbedaan,” katanya
Agar kisah hidupnya bisa sampai ke masyarakat dan bisa menginpirasi semua kalangan. Connie siap menjual apa saja yang ia punya, rumah sekalipun.
“Saya siap menjual apa saja yang saya punya, untuk menyampaikan kisah kasih dan Keesaan Tuhan. Karena mati saya juga tidak membawa harta,” tandas Connie Constantia. (Buyil).