Bekasi, AKUIAKU.Com — PUASA, kata Musisi dan Penyanyi Ageng Kiwi, dapat menjadi Kawah Candra-Dimuka “Prototype” manusia ideal atau “uswah hasanah”. Akhlak kenabian, puncak rasionalitas kemanusiaan.
“Ibadah Puasa bisa menjadi ajaran nilai, moral, etika, kebajikan, kearifan dan keikhlasan,” ujarnya saat dihubungi melalui telpon seluler, di kediamannya di kawasan Bekasi Timur, Rabu (6/5/2020).
Puasa Ramadhan tahun ini, kata Ageng, sungguh luar biasa serta memiliki spirit yang berbeda. Masyarakat saat ini, dalam tekanan sosial psikologis akibat Pandemi Virus Corona yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga usai Ramadhan.
“Kita benar-benar melewati ujian luar biasa. Muncul orang miskin baru, karena tidak adanya kegiatan Ekonomi Produktif. Di sini solidaritas kita diuji. Di satu sisi kita harus menyelamatkan diri sendiri. Di sisi lain kita juga perlu tolong-menolong,” ujar Seniman yang pernah menjabat Ketua LKK (Lembaga Kebudayaan dan Kesenian) KOSGORO ini.
Ibadah Puasa, kata Ageng lagi, punya ikatan sosial dengan orang lain. Dalam hal ini dengan orang miskin.
“Berkah Puasa tidak hanya dirasakan bagi individu. Saat ia mendapat keringanan, maka ia diminta untuk meringankan beban orang lain juga. Disinilah nilai moral, etika, dan kebajikan amalan puasa dapat kita implementasikan,” ujarnya.
Walau diakui Ageng, dirinya juga tak luput ikut terdampak akibat wabah Covid 19. Namun optimisme tetap harus menjadi kata kunci. Ageng banyak kehilangan “Job Entertainment” baik dalam skala besar maupun kecil.
“Banyak pekerjaan “Lost”. Tapi mau gimana lagi. Banyak orang mengalami hal yang sama,” ucapnya dengan nada prihatin.
Energi besar, kata Ageng, perlu dibangun untuk menghadapi kegalauan massal menghadapi Pandemi Covid 19 ini. Energi tersebut, menurutnya, adalah do’a dan rasa optimisme.
“Do’a bisa menjadi selemah-lemahnya usaha. Kekuatan do’a menumbuhkan harapan,” ujar Ageng.
Dalam upaya tolong-menolong, Ageng juga banyak membantu masyarakat, terutama sesama Seniman yang kehilangan pekerjaan. Dari mulai pembagian Sembako, hingga membagikan “Ta’jil” untuk Anak-Anak Jalanan, Pemulung dan Kaum Dhua’fa.
Hingga pekan Ke-Dua bulan Suci Ramadhan ini, setiap menjelang berbuka Puasa, Ageng selalu keliling membagikan Menu Buka Puasa yang dia masak sendiri di rumahnya.
“Ritual Puasa selain bertujuan mengabdi kepada Tuhan, secara bersamaan juga bertujuan membentuk karakter yang Islami. Sehingga punya dampak positif terhadap kehidupan sosial atau hubungan antar sesama manusia,” ujarnya.
Ageng sudah banyak melakukan berbagai upaya pengabdian, serta aktif di berbagai kegiatan Sosial. Antara lain membangun semangat kaum muda lewat kegiatan “Social-Entrepreneurship” melalui Lembaga Sosial yang dipimpinnya.
Ageng Kiwi memiliki berbagai kantong Komunitas, antara lain : Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH) dan AK Production. Aktif sebagai penyantun di Rumah Singgah Bunda Lenny, Humaniora Foundation dan Sanggar Humaniora.
“Sudah menjadi komitmen pribadi. Saya akan terus menyelenggarakan kegiatan sosial kemasyarakatan. Seperti memberi bantuan bagi warga miskin, anak yatim, pendidikan keterampilan dan kewirausahaan, pendidikan kebangsaan dan ajang kreasi lainnya,” ujar pencipta lagu, _
“Badut-Badut Kota” ini.
Di tengah Pandemic Covid 19 ini, Ageng juga tetap Produktif dan Berkreasi. Sebagai pemandu bakat, Ageng banyak menangani artis Pendatang Baru. Salasatu artis yang kini tengah ditanganinya, adalah penyanyi berbakat Multi Talenta, Pebrio A. Ryan.
Awal Februari 2020 lalu, Pebrio merilis single berjudul “Tetap Setia” lagu ciptaan Ageng Kiwi. Pebrio juga merilis lagu Cover Version”, lagu bertanuk “Aisyah Istri Rasulullah” yang ia nyanyikan dalam Tiga Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.
Momentum Bulan Suci Ramadhan, Pebrio kembali tampil dengan lagu “Mengetuk Pintu Langit”. Musiknya diaranssemen Echal Gumilang, Video oleh Eggymo & Renny Lestari, serta diproduksi AKpro (Ageng Kiwi Producition).
Ageng sendiri juga ikutan merilis lagu “Cover Version, lagu ” Aisyah Istri Rasulullah”.Selain Bulan Suci Ramadhan menjadi memontum yang tepat untuk lagu bertema Religi, Ageng beralasan ingin tetap berkreasi mengisi kegiatan di tengah wabah Covid 19.
“Ikut Trending Topik Lagu yang sedang “Hits”. Lagu ini sedang Tren di Youtube. Sekaligus ikut anjuran Pemerintah untuk tinggal di rumah, berkreasi mengisi kegiatan selama Pandemi Corona,” ujarnya menutup obrolan. (Eddie Karsito).