Subang, AKUIAKU.Com — KEMARIN Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia (RI) Budi Karya Sumadi. Meninjau uji coba bongkar muat 22 Unit Mobil di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang.
Uji coba dilakukan untuk melihat proses bongkar muat dan pengiriman kendaraan bermotor. Uji coba dilakukan di Kapal MV Ostina. Nantinya, Kapal tersebut akan membawa 22 Unit Mobil dari Pelabuhan Patimban ke Pelabuhan Belawan Medan.
Uji coba dimulai dari simulasi masuknya kendaraan ke Kawasan Pelabuhan Patimban. Setelah itu, kendaraan dibawa ke Dermaga untuk dimasukan ke dalam Kapal MV Ostina.
Kang Uu mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar menyambut antusias beroperasinya Pelabuhan Patimban. Sebab, Pelabuhan Patimban dapat mendongkrak Perekonomian Jabar.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah membangun Pelabuhan Patimban. Yang mana ini adalah salasatu loncatan infrastruktur di Jawa Barat,” kata Kang Uu.
“Dengan adanya Pelabuhan Patimban dibantu sarana lain, maka Jabar diharapkan akan mendongkrak perekonomian. Setelah ditopang oleh kawasan Bandung Raya, Bodebek, kini saatnya Rebana Metropolitan,” tambahnya.
Rebana Metropolitan merupakan Wilayah Utara/Timur laut Provinsi Jabar. Yang meliputi tujuh Daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu Kuningan serta Kota Cirebon.
Penduduk di kawasan Rebana Metropolitan berjumlah 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jabar per 2019.
Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai “Motor Penggerak” pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan. Melalui pengembangan Kawasan Industri yang Terintegrasi, Inovatif, Kolaboratif, Berdaya Saing Tinggi, serta berkelanjutan.
Kang Uu menyatakan, Pelabuhan Patimban menjadi salasatu infrastruktur yang berfungsi sebagai Pusat Konektifitas dan Logistik Rebana Metropolitan.
“Pelabuhan Patimban jadi “Etalase Nasional”. Patimban sebuah pelabuhan yang enak dilihat, suasana bersih, sekaligus bisa punya daya tarik Wisata,” ucapnya.
“Kami yakin Pelabuhan Patimban ini akan menjadi “Etalase Indonesia”. Salasatu pintu masuk Indonesia. Kami ingin Patimban bersih, apalagi rencana kedepan Patimban akan dua kali lebih besar dari Tanjung Priok. Sehingga pertumbuhan Ekonomi akan luar biasa,” imbuhnya.
Menhub RI Budi Karya Sumadi melaporkan, sejumlah infrastruktur Pelabuhan Patimban, seperti dermaga, sudah berjalan optimal.
Menurut Budi, uji coba bertujuan untuk merancang komunikasi, baik soal pergerakan kapal di sisi laut, maupun prosedur bongkar muat barang di sisi darat. Untuk menunjang keselamatan lalu lintas kapal, kelancaran dan keamanan bongkar muat barang di wilayah perairan dan daratan Pelabuhan Patimban.
“Kita hadir di Patimban dalam rangka uji coba salasatu PSN (Proyek Strategis Nasional) bagi kenaikan Ekspor-Impor Indonesia secara umum. Dan secara khusus untuk rakyat Jawa Barat makin makmur. Daerah ini akan berkembang menjadi kawasan Rebana (Metropolitan),” kata Budi.
“Dermaga sudah berfungsi dengan baik, kolam kini sudah lebih dalam dari 10 meter. Kami yakin bisa dilaksanakan dengan baik. Uji coba ini penting, tidak ingin setelah Soft Opening ini tidak bekerja,” tambahnya.
Budi berharap distribusi kendaraan dapat sebagian besar pindah dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan Patimban. Pasalnya, tempuh waktu antara Pelabuhan Patimban dengan wilayah Karawang yang menjadi Pusat Industri Otomotif sekitar 1,5 jam.
Budi juga mengatakan, pembangunan fasilitas pelabuhan sudah lengkap dilakukan pada Pelabuhan Patimban. Mulai dari pembangunan fasilitas Breakwater, Seawall, Dermaga, Back Up Area, dan Akses Jangkar.
“Kita juga sudah selesaikan tahap pertama pembangunannya. Kita sudah selesaikan Breakwater, Seawall, Dermaga, Back Up Area, dan Jangkar Access. Saya mengucapkan terima kasih ke semua Stakeholder,” ucapnya.
Sejumlah pihak, kata Budi, terlibat dalam uji coba bongkar muat 22 Unit Mobil kali ini. Mulai dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Karantina Pelabuhan, Ditjen Imigrasi, Ditjen Bea dan Cukai, Kepanduan, Patimban Radio, sampai Port Facility Security Officer (PSO) Car Terminal Patimban.
Pelabuhan Patimban sendiri mulai dibangun 2018 dan ditargetkan selesai seluruhnya pada 2027. Pada tahap pertama, Patimban akan memiliki kapasitas Car Terminal sebesar 218.000 CBU (Completely Built Up). Dan kapasitas Container Terminal sebesar 250.000 TEUs dari total kapasitas Kumulatif 3,75 Juta TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.
Kehadiran Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya untuk menekan biaya Logistik Nasional dan meningkatkan efisiensi biaya Ekspor Produk Indonesia ke luar negeri. Seperti produk otomotif. Pelabuhan Patimban yang terkoneksi dengan Jalan Tol juga diharapkan dapat mengangkat potensi pembangunan 10 Kawasan Industri Prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa.(Ris).