LAMPUNG, AKUIAKU.COM — TEKNOLOGI di Indonesia harus mampu diberdayakan untuk menguatkan kepentingan bangsa dan negara.
Jika kepentingan Nasional terjaga, maka Teknologi akan memudahkan dan mempercepat terwujudnya keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia baik lahir dan batin.
Dalam mengoptimalkan Teknologi misalnya Sektor Pertanian, maka dibutuhkan sinergitas kalangan Dunia Pendidikan Pesantren dengan Basis Santri. Kalangan Santri baik yang tersebar di banyak Perguruan TInggi merupakan fondasi dasar Pembangunan Teknologi Pertanian yang mengutamakan kecerdasan tMTeknologi sesuai nilai Islam.
Demikian disampaikan Ketua Yayasan Raden Fatah Lampung, Khozinatul Asror, kepada media di Lampung.
Menurut Gus Khozin, kebijakan teknologi khususnya Pertanian harus mendapatkan dukungan dan dorongan Santri di Kampus.
‘Sebab Santri yang kuliah di kampus ini kan, analisisnya bagus. Pengetahuannya mendalam dan mereka cocok jadi Ilmuwan yang harus dekat dengan kalangan Petani dan masyarakat secara luas.
Kalangan Santri di Kampus juga pendukung utama kebijakan Pemerintah di Bidang Teknologi. Mereka harapan bangsa yang selalu setia dan siap berkorban untuk negara.
Sebab itu nantinya Perguruan Tinggi. Membuka Prodi Teknologi Hasil Pertanian.
Gus khozin menambahkan dirinya sepakat dengan Pemerintah. Bahwa Teknologi adalah kunci kemajuan bangsa Indonesia, sehingga dirinya yakin Santri akan mendukung kebijakan Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma,ruf Amin. Agar Teknologi masuk ke Desa, mendorong semangat Petani Milenial.
Teknologi yang mendukung Pertanian Nasional harus masuk Desa. Agar program pembangunan dalam negeri dapat dirasakan kalangan Petani. Sehingga mampu mewujudkan visi kepemimpinan Pangan Indonesia di tingkat Global.
‘Saat ini kita sebagai Bangsa Agraris terus berinovasi dan bergerak maju. Sebab Indonesia tidak ingin menjadi bangsa tertinggal dalam persaingan Dunia Modern. Penguatan Teknologi untuk Petani di Desa sangat penting. Agar Ekonomi terus tumbuh di tengah perubahan dunia yang serba Digital,’ paparnya dan menutup perbincangan. (Byl).